Senin, 21 Januari 2008

SALUTKU UNTUK SEORANG ANDREA HIRATA


Meski belum kubaca rinci novel "Laskar Pelangi"...tapi rasa kagumku terhadap kecintaan seorang murid kepada gurunya, pengorbanan dengan ketulusan dari seorang guru dalam keterbatasan yang mampu mensemangati 10 orang muridnya (hanya 10 orang !)untuk tetap bisa belajar.

Tentang Sebuah SD Kampung

Ketika novel ini terbit baru seminggu sudah naik cetak 2 kali. Ada apa dengannya? Novel Andrea Hirata Seman, seorang yang berasal dari pulau belitong. Novel ini adalah memoar masa kecilnya dan semua pelakunya adalah nyata. Laskar Pelangi adalah teman2 masa kecilnya saat bersekolah di sekolah kampung yang miskin di Belitong.

Sebuah SD Muhammadiyah di Kampung Belitong dengan fasilitas yang sangat terbatas bahkan sangat minus, membuka pendaftaran untuk murid baru kelas satu. Hingga saat2 terakhir pendaftaran hanya 9 orang anak yang mendaftar dan siap masuk kelas di hari pertama. Padahal sekolah reot ini sudah diancam untuk membubarkan diri jika murid barunya kurang dari 10 orang.

Laskar Pelangi, sebuah penggambaran bahwa keterbatasan bukan halangan mencapai cita-cita. Ketulusan bukan suatu kesia-siaan. Adalah semangat yang memberi warna keberhasilan.

Membaca novel ini sebersit pertanyaan menyergapku...masihkah ada kutemukan guru seperti Ibu Muslimah dalam gambaran seorang "ANDREA HIRATA SEMAN". Dan masih bisakan kutemukan Laskar Pelangi lain diantara demo naik gaji guru. Jadi rindu sama Bu Ndariku....

1 komentar:

Mas Hery mengatakan...

setuju bu, rindu ya kalo ada tokoh2 spt itu....saya termasuk yang nunggu buku terakhir dari tetralogiknya bu....